Gubernur Bobby Pimpin Sumut Lewati Badai Pemotongan Dana Rp1,1 Triliun, Begini Strategi Jitunya!

MEDAN – Tantangan fiskal datang menghantam! Pemprov Sumatera Utara (Sumut) harus berhadapan dengan pemotongan Transfer Keuangan Daerah (TKD) dari pusat senilai Rp1,1 Triliun. Namun, alih-lagi memicu kepanikan, Gubernur Bobby Nasution justru menunjukkan ketenangan dan kecerdikan langkah yang diapresiasi kalangan akademisi.

Muhammad Asyari, Pengamat Ekonomi Sumut sekaligus Akademisi Universitas Batuta, menyoroti langkah cepat dan inovatif Bobby.

“Banyak kepala daerah yang panik, tapi Gubernur Bobby justru tenang dan langsung mengambil langkah strategis. Ini bukti beliau adalah pemimpin dengan perencanaan matang dan visioner,” ujar Asyari, kemarin.

Dari Tantangan Jadi Peluang: Fokus pada Kekuatan Daerah
Lantas, apa rahasia di balik ketenangan ini? Bobby dinilai mampu mengubah ancaman menjadi peluang dengan melakukan lompatan strategis:

1. Maksimalkan Kemandirian Daerah: Fokus pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mendongkrak kinerja BUMD tanpa menambah beban pajak & retribusi bagi masyarakat.

2. Efisiensi yang Cerdas: Efisiensi anggaran bukan sekadar memotong, melainkan memastikan setiap rupiah tepat sasaran untuk program yang produktif dan berdampak langsung.

3. Strategi 3 Pintu Menjaga Stabilitas: Bobby menerapkan tiga langkah konkret:
· Prioritas pada Esensial: Dana dialokasikan untuk kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur penting.
· Tunda yang Non-Prioritas: Proyek yang tidak mendesak ditunda sementara.
· Gunakan Cadangan Bijak: Memanfaatkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) tanpa mengganggu keseimbangan fiskal.

Tetap Berinovasi di Tengah Keterbatasan
Yang mengejutkan, di tengah tekanan anggaran, justru lahir berbagai program inovatif. Mulai dari KUR Daerah, Kredit Program Perumahan (KPP), penguatan ekosistem UMKM, hingga digitalisasi layanan publik terus digenjot.

“Ini bukan sekadar bertahan, tapi justru berkembang di tengah tekanan. Gubernur Bobby menunjukkan bahwa kepemimpinan sejati diuji saat krisis, dan beliau lulus dengan baik,” tegas Asyari.

Dengan pendekatan adaptif dan solutif ini, masa sulit justru menjadi pembuktian bahwa Sumut mampu berdikari dan tidak bergantung sepenuhnya pada pusat.

Ekonomi daerah diprediksi tetap tumbuh positif, membawa pesan optimisme bagi seluruh masyarakat Sumatera Utara. (FD)

#BobbyNasutionSolutif#EkonomiSumutTumbuh#GerakCepatBobby#InovasiDiTengahKeterbatasan#PemprovSumut#SumutMakinMANDIRI