Bukan Pertanda Tamu, Ini Penjelasan Ilmiah di Balik Kupu-kupu Masuk Rumah

JAKARTA – Banyak masyarakat Indonesia percaya bahwa kedatangan kupu-kupu ke dalam rumah merupakan pertanda akan kedatangan tamu.

Namun, di balik narasi mistis yang telah mengakar ini, tersimpan penjelasan ilmiah yang lebih sederhana dan makna sosial yang dalam tentang keramah-tamahan.

Secara ilmiah, kupu-kupu yang terbang masuk ke dalam rumah bukanlah pembawa pesan gaib. Serangga bersayap indah ini didorong oleh naluri pencarian makanan yang sederhana.

“Kupu-kupu adalah makhluk visual dan penciuman yang sangat peka. Mereka tertarik masuk ke rumah terutama karena tiga faktor: aroma, cahaya, dan warna,” jelas Dr. Rika Raffiandra, M.Si., Entomolog dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kemarin.

“Aroma buah yang manis, parfum bunga-bungaan, atau bahkan cahaya lampu dan warna cerah pada gorden atau perabot yang menyerupai bunga, dapat disalahartikan oleh kupu-kupu sebagai sumber nektar. Intinya, mereka hanya tersesat dalam pencarian makanan, bukan membawa kabar tertentu,” tuturnya.

Lebih lanjut, Dr. Rika menambahkan bahwa kupu-kupu memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai polinator. Kehadirannya, di mana pun, justru mengingatkan kita akan keindahan dan keseimbangan alam.

Meski mitosnya telah terbantahkan secara ilmiah, pakar sosiologi budaya melihat ada nilai positif yang bisa dipetik dari kepercayaan turun-temurun ini.

Mitos ini, tanpa disadari, telah menanamkan pesan sosial untuk selalu siap menyambut siapa pun dengan tangan terbuka dan hati yang ramah. Keyakinan akan kedatangan “tamu” menjadikan sikap hospitality atau keramah-tamahan sebagai sesuatu yang otomatis.

Jadi, lain kali Anda melihat kupu-kupu beterbangan di ruang keluarga, tak perlu menunggu-nunggu tamu spesial.

Syukurilah kehadirannya sebagai pengingat akan keindahan alam yang singgah sebentar, dan yang terpenting, sebagai penguat nilai untuk selalu menjadi pribadi yang menyenangkan bagi semua tamu yang benar-benar datang ke rumah kita. (Red)