Hati-Hati! Biji Apel Ternyata Mengandung Racun Sianida, Benarkah Berbahaya? Simak Penjelasan Pakar Kesehatan

MEDAN – Sebagian besar orang mengonsumsi apel dengan membuang bijinya. Ternyata, kebiasaan ini ada benarnya secara medis. Biji apel diketahui mengandung senyawa alami bernama Amigdalin.

Ketika biji ini dikunyah atau dihancurkan, Amigdalin akan terurai dan menghasilkan hidrogen sianida, sebuah senyawa beracun yang sangat berbahaya dalam dosis tinggi.

Lantas, seberapa besar risiko keracunan dari biji buah favorit banyak orang ini? Untuk mendapatkan penjelasan yang akurat dan komprehensif, mari kita simak. Dr. Reza Andriansyah, M.Gizi, Sp.GK, seorang Pakar Gizi Klinis dan Toksikologi dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Mekanisme Racun dalam Biji Apel
Dr. Reza memaparkan, “Amigdalin sendiri sebenarnya tidak langsung beracun. Racunnya muncul ketika biji kita kunyah atau hancurkan. Enzim-enzim pencernaan dalam tubuh kita akan memecah Amigdalin menjadi hidrogen sianida.

Senyawa inilah yang dapat mengganggu proses penggunaan oksigen di tingkat sel, yang pada dosis sangat tinggi dapat berakibat fatal.”

Tubuh Memiliki Mekanisme Detoksifikasi Alami
Meski terdengar mengerikan, Dr. Reza menekankan bahwa risiko keracunan dari tidak sengaja menelan beberapa biji apel sangatlah rendah.

“Tubuh manusia sebenarnya memiliki kemampuan alami untuk menetralisir sejumlah kecil sianida. Organ hati kita dapat mengubah sianida menjadi tiosianat yang relatif tidak beracun dan kemudian dikeluarkan melalui urine.

Jadi, jika kita tidak sengaja menelan satu atau dua biji utuh, tubuh dapat memprosesnya tanpa menimbulkan efek kesehatan yang berarti,” jelasnya.

Kapan Biji Apel Menjadi Berbahaya?
Dr. Reza memberikan peringatan tentang konsumsi yang disengaja dan dalam volume besar. “Risiko keracunan baru akan muncul jika seseorang dengan sengaja mengumpulkan dan mengonsumsi biji apel dalam jumlah yang sangat banyak—mungkin ratusan biji—dan itu pun harus dikunyah atau dihancurkan terlebih dahulu. Sianida hanya dilepaskan jika bijinya hancur. Biji yang ditelan utuh biasanya akan keluar begitu saja melalui sistem pencernaan,” ujar Reza.

Ia juga menambahkan bahwa kelompok yang paling berisiko adalah anak-anak karena berat badan mereka yang kecil.

“Orang tua perlu mengingatkan anak untuk tidak memainkan atau mengunyah biji apel. Potensi risikonya memang kecil, tetapi lebih baik kita mencegah,” ungkap dia.

Kesimpulan dan Rekomendasi Pakar
Dr. Reza menutup dengan kesimpulan yang melegakan, masyarakat tidak perlu panik. Mengonsumsi apel beserta beberapa bijinya yang tidak sengaja tertelan tidak akan menyebabkan keracunan. Nikmati saja buah apel yang kaya serat dan vitamin tersebut.

Namun, kebiasaan membuang bijinya tetap merupakan langkah terbaik dan paling aman untuk menghindari potensi risiko yang tidak diinginkan, terutama bagi anak-anak.

Jadi, Anda bisa tetap tenang menikmati apel sehari-hari. Yang penting, hindari mengunyah atau mengonsumsi bijinya dalam jumlah besar. (RedaksiKitaMedan.Com)

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com