Bobby Hadapi Dilema TPL: Selamatkan Lingkungan atau 11 Ribu Pekerja?
MEDAN – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, mengakui adanya dua tekanan besar dalam menyelesaikan persoalan PT Toba Pulp Lestari (TPL). Di satu sisi, ia berkomitmen menindak tegas setiap aktivitas yang terbukti merusak lingkungan dan mengganggu masyarakat.
Di sisi lain, nasib 11.000 tenaga kerja yang menggantungkan hidupnya pada TPL menjadi pertimbangan yang tidak kalah pelik.
“Kami tidak menutup mata jika ada pelanggaran. Itu akan kami tindak. Namun, kita harus ingat, ada 11.000 kepala keluarga yang ikut terdampak keputusannya. Ini adalah tanggung jawab yang sangat besar,” tegas Bobby.
Bobby menegaskan bahwa kunci utama penyelesaian ada di pemerintah pusat, karena kewenangan penuh izin operasi dan pencabutannya berada di tingkat kementerian. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut hanya dapat memberikan rekomendasi yang saat ini sedang disusun secara komprehensif.
Opsi Solusi yang Sedang Dikaji:
Kajian Pemprov tidak hanya mempertimbangkan opsi ekstrem.Beberapa skenario sedang dianalisis, seperti:
· Penutupan Total: Opsi terberat jika dampak lingkungan dinilai sangat kritis.
· Penutupan Parsial & Penciutan Lahan: Menghentikan operasi di area tertentu dan mengembalikan sebagian lahan kepada masyarakat.
· Tata Ulang Operasional: Mendorong operasi yang lebih ramah lingkungan dan bertanggung jawab sosial.
“Setelah rekomendasi final, tim kami akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan semua data dan kondisi aktual sesuai sebelum diserahkan ke pusat,” punggas Bobby.
Langkah ini menegaskan keseriusan Pemprov dalam mencari solusi yang berkeadilan, bukan hanya sekadar wacana. (Rel)