Keringat Bukan Ukuran Bakar Lemak, Ini Penjelasan Pakar Fisiologi Olahraga

JAKARTA – Banyak orang menganggap bahwa semakin deras keringat yang bercucuran, semakin banyak pula lemak yang terbakar. Anggapan umum di pusat kebugaran atau saat berolahraga ini ternyata keliru secara ilmiah.

“Keringat itu pada dasarnya adalah sistem pendingin tubuh, bukan indikator pembakaran lemak. Saat suhu inti tubuh kita naik, misalnya karena olahraga atau cuaca panas, tubuh mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri. Jumlah keringat sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, suhu lingkungan, dan kelembapan,” jelas Dr. Andi Pratama, M.Si., Pakar Fisiologi Olahraga dari Universitas Indonesia, kemarin.

Lantas, dimanakah sebenarnya proses pembakaran lemak terjadi?
Dr. Andi menerangkan bahwa proses pembakaran lemak yang sesungguhnya berlangsung di dalam sel-sel tubuh, tepatnya di mitokondria.

“Lemak dipecah menjadi energi melalui proses yang kompleks dengan bantuan oksigen. Hasil sampingan dari proses ini justru lebih banyak dikeluarkan melalui pernapasan kita sebagai karbon di dioksida, dan sebagian lagi melalui urin, bukan melalui keringat,” paparnya.

Artinya, orang yang lebih banyak berkeringat tidak otomatis membakar lemak lebih banyak. Fokus yang tepat, menurut Dr. Andi, adalah pada intensitas dan konsistensi olahraga yang memaksa tubuh menggunakan cadangan energinya.

“Jadi, jangan jadikan keringat sebagai patokan keberhasilan olahraga. Yang penting adalah olahraga teratur dengan intensitas yang cukup dan diimbangi pola makan sehat,” tutupnya. (Red)

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com