Pemerintah, Sekolah, dan Orang Tua Jadi Benteng Utama Lindungi Anak dari Narkoba

MEDAN – Usia 12–14 tahun merupakan fase rawan bagi anak-anak untuk terpengaruh narkoba maupun berbagai bentuk kenakalan remaja. Pada masa peralihan menuju remaja ini, diperlukan perhatian khusus dari pemerintah, sekolah, dan orang tua agar mereka terlindungi dari pengaruh negatif tersebut.

Hal itu ditegaskan Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, saat menghadiri sosialisasi bahaya narkoba sekaligus tes urine bagi siswa SMP Negeri 26 Medan, Jalan Pulau Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Jumat (12/9/2025).

“Perhatian dari pemerintah, sekolah, dan orang tua sangat penting agar anak-anak berani menolak ajakan yang merusak masa depan mereka,” ujar Rico.

Menurutnya, sekolah harus berperan sebagai pelindung sekaligus orang tua kedua bagi siswa. Sekolah dituntut menciptakan lingkungan yang aman agar anak-anak merasa nyaman bercerita ketika menghadapi persoalan, sekaligus memberikan pemahaman menyeluruh tentang bahaya narkoba.

“Sekolah harus bisa menjadi orang tua kedua. Anak-anak harus tahu apa yang dilakukan jika ditawari narkoba, bagaimana menjawab, apa hukumannya, serta bahaya yang dapat merusak hidup mereka. Jangan sampai karena ketidaktahuan, mereka coba-coba lalu terjerumus. Itu yang harus dicegah,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Rico juga menyinggung kondisi lingkungan pendidikan di Belawan yang kerap terdampak banjir rob, termasuk di SMP Negeri 26 Medan. Menurutnya, kondisi tersebut mengganggu proses belajar mengajar karena air pasang sering masuk ke ruang kelas.

“Ini perlu perhatian khusus. Apakah sekolah harus ditinggikan atau ada solusi teknis lain, Pemko Medan akan mencari jalan agar anak-anak tetap bisa belajar dengan baik. Kami ingin generasi muda Medan tumbuh kuat, sehat, dan berprestasi. Pendidikan harus menjadi benteng utama mereka,” katanya.

Kepala Badan Kesbangpol Kota Medan, Andy Mario Siregar, menambahkan, kegiatan sosialisasi ini merupakan upaya deteksi dini penyalahgunaan narkoba di Kecamatan Medan Belawan sekaligus sebagai sumber data kebijakan.

“Kegiatan ini diikuti 120 siswa yang kemudian menjalani tes urine,” jelas Andy.(FD)

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com