JAKARTA – Liga Korupsi Indonesia, peringkat nemalukan dengan kerugian triliunan rupiah. Istilah Klasemen Liga Korupsi Indonesia viral di media sosial, menyoroti kasus megakorupsi yang merugikan negara hingga ratusan triliun.
Seperti liga sepak bola, kompetisi korupsi ini mencatat skor kerugian terbesar dari kasus-kasus yang mengguncang kepercayaan publik.
Apa Itu Liga Korupsi Indonesia?
Konsep Klasemen Liga Korupsi Indonesia pertama kali muncul di platform X/Twitter melalui akun @Kan**lir (27 Desember 2024), kemudian diangkat @halodes***ners setelah terungkapnya kasus korupsi Pertamina Patra Niaga (24/2/2025).
Dalam “liga” ini, kasus-kasus korupsi diperingkat berdasarkan nilai kerugian negara, layaknya klub yang bersaing di tabel klasemen. Berikut 11 kasus terbesar yang masuk daftar memalukan ini.
Daftar Lengkap 11 Kasus yang Menguras Keuangan Negara
1. Pertamina Rp968,5 triliun
2. PT Timah Rp300 triliun
3. BLBI Rp138 triliun
4. PT Duta Palma Rp78 triliun
5. PT TPPI Rp37,8 triliun |
6. PT Asabri Rp22,7 triliun
7. PT Jiwasraya Rp16,8 triliun
8. Ekspor CPO Ilegal Rp12 triliun
9. Pengadaan Pesawat Garuda Rp9,37 triliun
10. Proyek BTS 4G Rp8 triliun 11. Bank Century Rp7 triliun
Fakta di Balik Angka
Bagaimana Korupsi Ini Terjadi?
– Pola Serupa: Mayoritas kasus melibatkan mark-up proyek, izin ilegal, dan kolusi pejabat-pengusaha.
– Ironi: Beberapa kasus seperti BLBI dan Bank Century awalnya bertujuan menyelamatkan ekonomi, tetapi justru jadi bencana.
-Tren Terbaru: Proyek teknologi (BTS 4G) dan energi (Pertamina) kini jadi sasaran baru korupsi dengan modus canggih.
Penutup
Liga Tanpa Juara, Rakyat yang Terluka. Klasemen Liga Korupsi Indonesia bukan sekadar lelucon viral, tapi cermin betapa sistem masih rentan disabotase.
Dengan total kerugian hampir Rp1,5 kuadriliundari 11 kasus ini, uang tersebut seharusnya bisa membangun 7.500 rumah sakit atau 15 juta km jalan tol.
Hingga 2025, pertanyaan besar tetap menggantung: Kapan Indonesia benar-benar “degradasi” dari liga korupsi dunia?
(Sumber: Kompas.com/Maya Citra Rosa, Tri Indriawati)