Derby Madrid di Liga Champions, Ini Panggung Siapa?

MEDANDerby Madrid di babak 16 besar Liga Champions musim 2024/2025 yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabéu, Rabu (5/3/2025) bakal berlangsung dengan tensi tinggi. Kedua tim sama sama mau menang dan melaju ke babak selanjutnya. Pertanyaan muncul laga ini panggung siapa?

Laga ini tak hanya sekadar mengejar kemenangan, tapi juga harga diri. Keduanya ingin menjadi yang terbaik di Eropa, khususnya Kota Madrid.

Rivalitas panjang dan performa terkini kedua tim akan menjadikan laga nanti berlangsung panas.

Real Madrid, di bawah asuhan Carlo Ancelotti, baru saja mengalami penurunan performa. Kekalahan dari Real Betis membuat mereka kehilangan posisi puncak LaLiga, turun ke peringkat ketiga. Meskipun memulai pertandingan dengan baik melalui gol Brahim Díaz, performa mereka menurun drastis setelah menit ke-20, memungkinkan Betis membalikkan keadaan. Kritik muncul terhadap sikap tim, mengingatkan pada masalah era Los Galácticos. Dalam lima pertandingan liga terakhir, Los Blancos hanya meraih satu kemenangan, menimbulkan kekhawatiran menjelang laga penting melawan Atlético Madrid di Liga Champions.

Secara taktik, Ancelotti menekankan pentingnya usaha dan kerja kolektif dalam sepak bola modern. Dia mengakui bahwa ada dua tipe pemain: mereka yang membuat perbedaan dan mereka yang bekerja keras. Namun, pandangan ini mendapat kritik, dengan pendapat bahwa semua pemain, kecuali kiper dan bintang utama, perlu bekerja keras. Kemenangan melawan Manchester City dikaitkan dengan usaha ekstra para pemain, sementara kurangnya usaha terlihat saat melawan Betis.

Meskipun Real Madrid memiliki talenta sekelas Ballon d’Or, pengorbanan dan perjuangan tetap diperlukan untuk meraih gelar.

Di sisi lain, Atlético Madrid di bawah arahan Diego Simeone bertekad mengubah catatan buruk mereka melawan Real Madrid di Liga Champions.

Dalam 11 musim terakhir, Atlético empat kali bertemu Real di turnamen ini dan selalu kalah, termasuk di final 2014 dan 2016. Namun, saat ini Atlético berada dalam performa lebih baik, menempati posisi kedua di LaLiga, dua poin di atas Real Madrid.

Simeone optimistis, menyoroti perkembangan dan potensi timnya. Kunci keberhasilan Atlético terletak pada striker berusia 25 tahun, Julián Álvarez, yang telah mencetak 21 gol sejak bergabung dari Manchester City. Simeone menekankan pentingnya dukungan tim dan staf pelatih untuk perkembangan Álvarez.

Secara historis, Real Madrid lebih dominan dalam pertemuan dengan Atlético di Liga Champions. Mereka bertemu di final 2014 dan 2016, dengan Real Madrid memenangkan kedua laga tersebut. Selain itu, mereka juga bertemu di perempat final musim 2014-2015 dan semifinal musim 2016-2017, di mana Real Madrid selalu keluar sebagai pemenang.

Namun, Atlético memiliki kekuatan dalam pertahanan yang solid dan kemampuan memanfaatkan serangan balik. Jan Oblak, kiper andalan mereka, telah menjadi pilar penting dalam menjaga gawang Atlético. Pada 15 Agustus 2021, Oblak memainkan pertandingan kompetitif ke-304 untuk Atlético Madrid, menjadikannya kiper dengan penampilan terbanyak untuk klub tersebut.

Pada 9 Mei 2023, Oblak membuat penampilan ke-390 untuk Atlético, menjadi pemain asing dengan penampilan terbanyak untuk klub, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Diego Godín.

Pertandingan ini diprediksi akan berlangsung ketat. Real Madrid perlu meningkatkan konsistensi dan etos kerja mereka, sementara Atlético Madrid harus memanfaatkan momentum positif dan soliditas pertahanan untuk mengatasi dominasi historis Real Madrid di Liga Champions.(RZ)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com