Kisruh Bangunan di Jalan Karantina Makin Memanas, Dewan Merasa Dilecehkan

MEDAN l Kisruh antara warga Jalan Karantina dengan pihak Kecamatan Medan Timur kian memanas. Perkara pembangunan yang berada di Jalan Karantina itu hingga kemarin belum ada penyelesaian.

Bahkan anggota DPRD Medan Lailatul Badri (Fraksi PKB) merasa dilecehkan oleh Camat Medan Timur dan pihak developer bangunan.

Kehadiran Lailatul Badri dan warga Jalan Karantina di kantor Camat Medan Timur untuk memediasi warga dan developer. Namun jadwal pertemuan itu malah molor berjam-jam hingga warga dan Lailatul Badri jadi kesal.

“Ini sudah berjam-jam menunggu, tapi Camat Medan Timur, pihak pengembang Lurah dan Kepling juga tak hadir. Dikiranya, kami ini apa, padahal Camat Medan Timur sendiri yang membuat jadwal pertemuan. Karena ini Dapil saya dan warga minta hadir maka saya datang,” kata Lailatul Badri kepada wartawan, Selasa (8/10/2024) sebelum meninggalkan kantor Camat Medan Timur.

Wanita yang akrab disapa, Lela ini mengatakan mediasi tersebut untuk menindak lanjuti hasil keputusan mediasi pada 1 Oktober 2024.

“Berdasarkan hasil keputusan mediasi tanggal 1 Oktober yang dihadiri Awi sebagai perwakilan pemilik bangunan telah membuat kesepakatan untuk memotong tembok bangunan setinggi 3 meter dirubuhkan menjadi 2 meter. Dan pihak developer juga telah menyepakati untuk membenahi bangunan milik warga yang rusak. Dan kesepakatan tersebut tidak dipatuhi mereka (developer), tetap mereka bekerja,” kata Lela.

“Pada tanggal 7 Oktober warga pun bertindak dengan menyegel bangunan. Dan warga akan kembali dibuat agenda pertemuan pada pukul 10.00 WIB,” kata Lela.

Namun, kata Lela justru pihak Camat Medan Timur tak hadir.

“Ini jelas bentuk pelecehan terhadap lembaga legislatif yang dilakukan Camat Medan Timur ,” katanya seraya meninggalkan Kantor Camat Medan Timur.

Ricuh

Kekecewaan warga yang kesal menunggu berjam-jam akhirnya memuncak. Sebagian warga yang didominasi emak-emak pada pukul 11.30 WIB yang awalnya menunggu di halaman Kantor Camat Medan Timur akhirnya mengeruduk kantor dan berteriak. Adu mulut pun terjadi.

Tak lama berselang, Sekretaris Camat Medan Timur Syamsul Alam Nasution akhirnya menemui warga. Lailatul Badri yang sempat meninggalkan kantor camat pun akhirnya kembali dan pertemuan pun dimulai.

“Kita memahami keinginan bapak/ ibu sessuai hasil mediasi tanggal 1 Oktober untuk dipatuhi pihak pemilik bangunan.Tapi ini tidak dijalankan,” kata Syamsul.

Untuk permasalahan warga, kata Syamsul pihaknya sudah berupaya menghubungi saudara Awi, tapi juga tak hadir.

“Kami dari kecamatan dan kelurahan sudah menghubungi saudara Awi sebagai perwakilan developer.Tapi sampai saat ini tidak hadir,” katanya.

Ditempat yang sama, Lailatul Badri berharap agar pihak kecamatan dan lainya benar-benar dapat berpihak kepada warga.

“Hari kita benar-benar kecewa dan sangat dilecehkan oleh saudara Camat dan pihak pengembang yang tidak hadir. Sebaliknya, Camat membuat janji tapi tidak hadir. Apa yang diinginkan warga dari hasil kesepakatan tanggal 1 Oktober dapat dipatuhi. Tapi, faktanya keputusan dilanggar. Jadi kami minta sikap tegas pihak kecamatan, segera surati Satpol PP untuk merubuhkan tembok bangunan yang berdiri ,” katanya.

Syamsul pun menyatakan akan mengirimkan hasil notulen rapat kepada Dinas Perkim dan Satpol PP.

“Demi Allah kami tidak ada apa-apa. Kami hanya babu admistrasi, segera kita buat surat dan mengirimkan kepada Dinas Perkim dan Satpol PP, termasuk pemilik bangunan,” kata Syamsul.

Dalam pertemuan itu, Syamsul pun mengaku tidak mengetahui permasalah bangunan yang merugikan warga. Namun begitu, Lailatul Badri akan tetap mengawasi dan mengawal permasalahan ini hingga selesai. (FD)

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com