Maraknya PKL di Medan Jelang Ramadan, Perlu Solusi Agar Tak Timbulkan Masalah
MEDAN – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Medan, Rakhmat Adisyah Putra Harahap, menyoroti keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang semakin menjamur di Kota Medan. Ia mengungkapkan bahwa banyak dari mereka bukan warga lokal, melainkan pedagang dari luar kota yang datang mencari peruntungan di ibu kota Sumatera Utara ini.
Hal ini ia sampaikan saat bersilaturahmi dengan para wartawan di Warkop Jurnalis, Jalan H. Agus Salim, pada Kamis (27/2/2025). Menurutnya, keberadaan PKL bukan masalah selama mereka tetap menjaga kebersihan dan tidak mengganggu ketertiban umum.
“Kami tidak melarang siapa pun untuk mencari nafkah di Medan. Tapi ada satu hal yang harus diingat: setelah berjualan, bersihkanlah sampah dagangan. Jangan sampai dibiarkan menumpuk hingga membuat kota ini terlihat kumuh,” tegas Rakhmat.
Ia menekankan bahwa persoalan ini bukan soal pro atau anti terhadap PKL, tetapi lebih kepada menjaga kenyamanan bersama. Selain kebersihan, ia juga meminta para pedagang agar tidak memakan badan jalan saat berjualan.
“Boleh berjualan, tapi jangan sampai lapak-lapak menjorok ke jalan hingga mengganggu arus lalu lintas. Kalau jalanan macet karena PKL, yang rugi bukan hanya pengendara, tapi juga pedagang sendiri,” tambahnya.
Rakhmat juga mengingatkan bahwa menjelang bulan suci Ramadan 1446 H, jumlah PKL musiman akan melonjak signifikan. Fenomena ini terjadi setiap tahun, di mana banyak pedagang berjualan makanan berbuka (takjil) di titik-titik strategis kota.
“Kami sudah memetakan beberapa kawasan yang berpotensi dipadati pedagang dadakan, seperti di Jalan Abdullah Lubis, tepatnya sekitar Masjid Jihad, serta beberapa lokasi lain di sekitar tempat ibadah,” jelasnya.
Meskipun keberadaan PKL Ramadan membawa berkah ekonomi, tetapi jika tidak diatur dengan baik, kemacetan dan kekacauan bisa menjadi dampak yang tak terhindarkan. Oleh karena itu, Satpol PP bersama dinas terkait akan turun langsung untuk melakukan penataan agar aktivitas jual beli tetap berjalan tertib.
Lebih lanjut, Rakhmat menegaskan bahwa menjaga ketertiban kota bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama. Ia mengajak semua pihak, termasuk masyarakat dan institusi terkait, untuk ikut serta dalam menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan tertib.
“Kalau bukan kita yang menjaga kota ini, siapa lagi? Semua harus ikut berperan, baik pemerintah, pedagang, maupun masyarakat. Dengan kerja sama yang baik, kita bisa membuat Medan tetap tertib, nyaman, dan bersih,” pungkasnya.
Jika semua pihak bisa saling bekerja sama, maka kehadiran PKL tidak akan menjadi sumber masalah, melainkan justru dapat memberikan manfaat ekonomi tanpa mengorbankan kenyamanan warga Kota Medan.(FD)