Isra’ Mi’raj Tonggak Penting Perjalanan Sejarah Islam

MEDAN – Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini sangat monumental karena melibatkan perjalanan spiritual yang luar biasa, yakni perjalanan dari Mekah ke Baitul Maqdis (Yerusalem) dalam waktu semalam (Isra’), diikuti dengan naiknya Nabi Muhammad ke langit (Mi’raj) untuk bertemu dengan Allah SWT.

Makna dan Pentingnya Isra’ Mi’raj

– Isra’ mengacu pada perjalanan malam Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekah ke *Masjid Al-Aqsa* di Baitul Maqdis, yang terletak di Yerusalem. Perjalanan ini dilakukan dalam waktu semalam.
– Mi’raj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad dari Masjid Al-Aqsa menuju ke langit, yang bertemu dengan Allah SWT, dan kemudian kembali lagi ke dunia. Dalam peristiwa Mi’raj, Nabi Muhammad menerima perintah langsung dari Allah untuk umat Islam mengenai
solat lima waktu.

Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada tahun ke-10 dari masa kenabian atau sekitar 621 M. Peristiwa ini dijelaskan dalam Al-Qur’an pada surah Al-Isra’ (17:1) dan diuraikan lebih lanjut dalam hadits-hadits sahih yang diriwayatkan oleh para sahabat Nabi.

1. Isra’ (Perjalanan dari Mekah ke Baitul Maqdis)
Isra’ dimulai ketika Nabi Muhammad SAW sedang beristirahat di rumah Ummahatul Mukminin (istri-istri Nabi) di Mekah. Saat itu, malaikat Jibril datang dengan membawa Buraq, seekor hewan yang lebih cepat dari kuda dan lebih kuat, yang digunakan oleh Nabi untuk melakukan perjalanan.

– Jarak perjalanan: Isra’ adalah perjalanan dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjid Al-Aqsa di Baitul Maqdis (Yerusalem).
– Kecepatan perjalanan: Dalam waktu satu malam, Nabi Muhammad SAW dapat menempuh perjalanan yang sangat jauh ini. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad melihat berbagai tanda kekuasaan Allah, termasuk melihat berbagai tempat yang penuh dengan hikmah dan pelajaran.

Sesampainya di Masjid Al-Aqsa, Nabi Muhammad SAW memimpin shalat berjamaah bersama para nabi terdahulu yang hadir di sana, seperti Nabi Ibrahim, Musa, dan Isa. Ini menunjukkan pengakuan terhadap Nabi Muhammad sebagai pemimpin para nabi.

Mi’raj (Perjalanan ke Langit)

Setelah selesai melakukan shalat di Masjid Al-Aqsa, peristiwa berikutnya adalah Mi’raj, yaitu perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Baitul Maqdis menuju ke *langit* untuk bertemu dengan Allah SWT.

Perjalanan ke langit: Dalam peristiwa Mi’raj, Nabi Muhammad diangkat ke langit dengan bantuan malaikat Jibril. Nabi Muhammad melewati berbagai lapisan langit, bertemu dengan nabi-nabi sebelumnya, dan melihat berbagai kejadian yang menakjubkan.
– Pertemuan dengan nabi-nabi: Di setiap lapisan langit, Nabi Muhammad bertemu dengan nabi-nabi sebelumnya:
– Langit pertama: Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Adam AS.
– Langit kedua: Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yahya dan Isa AS*.
– Langit ketiga: Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yusuf AS.
– Langit keempat: Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Idris AS.
– Langit kelima: Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Harun AS.
– Langit keenam: Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa AS.
– Langit ketujuh: Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim AS.

Setelah melewati tujuh langit, Nabi Muhammad akhirnya sampai di Sidratul Muntaha, tempat yang sangat tinggi di mana malaikat tidak dapat melanjutkan perjalanan lebih jauh. Di sinilah Nabi Muhammad menerima wahyu langsung dari Allah SWT.

Pemberian Shalat Lima Waktu

Pada peristiwa Mi’raj, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad untuk menyampaikan kewajiban shalat lima waktu sehari kepada umat Islam. Semula, Allah memerintahkan lima puluh kali shalat, namun setelah Nabi Muhammad SAW meminta keringanan, melalui pertemuannya dengan Nabi Musa AS, jumlah shalat dikurangi hingga menjadi lima kali, namun pahala yang diterima seolah-olah seperti melaksanakan lima puluh kali shalat.

– Solat : Perintah shalat lima waktu ini adalah salah satu kewajiban utama bagi umat Islam yang masih berlangsung hingga saat ini, menjadi tiang agama dan cara umat Islam mendekatkan diri kepada Allah.

Setelah menerima wahyu dan perintah shalat, Nabi Muhammad SAW kembali ke dunia dengan membawa misi besar ini.

Kembali ke Mekah

Setelah selesai menjalani Mi’raj dan menerima wahyu, Nabi Muhammad kembali ke Mekah pada waktu yang sama seperti saat beliau berangkat, tanpa ada perubahan pada waktu. Meskipun peristiwa ini merupakan perjalanan yang luar biasa dan penuh dengan mukjizat, sebagian orang Mekah, termasuk para musyrikin, tidak mempercayai peristiwa ini dan menganggapnya sebagai kebohongan.

Hikmah dan Pelajaran dari Isra’ Mi’raj

Peristiwa Isra’ Mi’raj memberikan banyak pelajaran dan hikmah, diantaranya:

Kewajiban Solat: Salah satu hasil penting dari peristiwa ini adalah penetapan kewajiban *shalat lima waktu* sebagai tiang agama Islam.
– Keutamaan Nabi Muhammad SAW: Peristiwa ini menunjukkan kemuliaan dan kedudukan tinggi Nabi Muhammad SAW di hadapan Allah SWT, serta pengakuan terhadap kenabian dan kepemimpinannya atas umat Islam.
– Kekuatan Allah SWT: Perjalanan yang sangat cepat dan luar biasa ini menunjukkan keajaiban kekuasaan Allah yang tak terbatas.
– Kesabaran dan Ketabahan Nabi: Peristiwa ini juga menunjukkan ketabahan dan kesabaran Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi tantangan dakwahnya, serta meneguhkan hati beliau untuk terus menyebarkan wahyu Islam.

Perayaan Isra’ Mi’raj

Di banyak negara Muslim, terutama di Indonesia, Isra’ Mi’raj diperingati setiap
27 Rajab dalam kalender hijriyah. Meskipun tidak ada perintah khusus dalam syariat untuk merayakan peristiwa ini, banyak umat Islam yang memperingatinya dengan mengadakan kajian agama dan doa bersama sebagai bentuk penghormatan dan pengingat akan pentingnya peristiwa tersebut dalam sejarah Islam.

Kesimpulan

Isra’ Mi’raj adalah perjalanan luar biasa yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, yang tidak hanya menunjukkan keajaiban kekuasaan Allah tetapi juga memberikan kewajiban bagi umat Islam berupa shalat lima waktu.

Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan sejarah Islam dan memberikan pelajaran yang mendalam tentang ketauhidan, kedekatan umat dengan Allah, dan kewajiban beribadah. (bs)