Mont Saint Michel, “Pulau Ajaib” Prancis yang Menghilang dan Muncul Kembali Mengikuti Irama Pasang Surut
PRANCIS – Sebuah fenomena alam yang spektakuler kembali menjadi daya tarik utama Mont Saint Michel, sebuah pulau berbatu yang di atasnya berdiri biara abad pertengahan yang megah.
Pulau ikonis Prancis ini memiliki keunikan yang seolah-olah diambil dari dongeng: ia bisa “menghilang” ditelan air laut pasang dan “muncul kembali” sebagai daratan yang terhubung ke pantai saat air surut.
Fenomena metamorfosis harian ini terjadi karena lokasinya yang berada di tengah dataran pasang surut (tidal flat) yang sangat luas.
Perbedaan ketinggian air laut di sekitar Mont Saint Michel termasuk yang terbesar di Eropa, bahkan bisa mencapai lebih dari 10 meter dalam selang waktu hanya beberapa jam.
Saat pasang purnama (spring tide) datang, air laut melahap dataran rendah sekitarnya dengan cepat, mengubahnya menjadi lautan dan membuat pulau tersebut terisolasi layaknya benteng di tengah samudera.
Sebaliknya, saat surut, laut menjauh dan membuka jalan darat (lewat causeway) yang memungkinkan pengunjung untuk mencapainya.
Secara ilmiah, “keajaiban” ini dijelaskan oleh tarikan gaya gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi.
“Fenomena pasang surut ekstrem di Mont Saint Michel adalah contoh sempurna dari bagaimana astronomi memengaruhi geografi kita,” jelas Dr. Élise Moreau, seorang Ahli Oseanografi dari Institut Penelitian Kelautan Prancis (IFREMER).
“Ketika bumi, bulan, dan matahari berada dalam satu garis sejajar (disebut pasang purnama atau ‘spring tide’), gaya gravitasi mereka bergabung dan menarik air laut dengan kekuatan maksimal. Ini menyebabkan air pasang naik sangat tinggi dan menenggelamkan wilayah sekitar pulau,” tutur dia.
Kata dia lagi, sebaliknya, ketika posisi Bulan dan Matahari membentuk sudut siku-siku terhadap Bumi, gaya tarik mereka saling mengurangi, sehingga terjadi pasang surut yang rendah (‘neap tide’).
“Inilah yang membuat Mont Saint Michel tampak seperti ilusi optik raksasa yang hidup, sebuah pulau ajaib yang muncul dan tenggelam mengikuti irama kosmik,” ungkap Moreau.
Fenomena ini tidak hanya menawarkan pemandangan yang dramatis tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang tak tertandingi.
Pengunjung dapat menyaksikan transformasi pulau ini dua kali dalam sehari, sebuah pertunjukan alam yang terus berulang selama berabad-abad, menjadikan Mont Saint Michel salah satu keajaiban warisan dunia yang terus “bernafas” bersama pasang surut laut. (Red)