Semua Agama, Satu Harapan: Doa Bersama Pemuka Lintas Agama Perkuat Ikatan Kebangsaan di Medan
MEDAN – Dalam gelaran yang penuh khidmat dan semangat persatuan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan menyelenggarakan Doa Bersama Pemuka Lintas Agama.
Acara yang bertempat di Kantor FKUB, Jalan Ramlan Yatim, ini bukan sekadar seremoni, melainkan ikhtiar nyata untuk menjaga keamanan, ketentraman, dan kerukunan di tengah masyarakat multikultural Kota Medan.
Wali Kota Medan, Rico Waas, hadir langsung dan memberikan sambutan yang menggugah. Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa kekuatan sebuah bangsa tidak hanya terletak pada infrastruktur, tetapi pada kekuatan doa dan kerukunan.
“Saya berharap doa yang dipanjatkan dari satu umat beragama akan menciptakan harapan. Dan jika semua umat beragama yang berdoa, itu akan menciptakan kekuatan yang dapat memperkokoh bangsa, khususnya Kota Medan,” tegas Rico Waas, menggaungkan tagline #MedanUntukSemua, Semua Untuk Medan kemarin.
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh kunci Kota Medan, termasuk Ketua DPRD Medan Wong Chun Sen, Unsur Forkopimda, Ketua FKUB Yasir Tanjung, Ketua MUI Hasan Matsum, serta sejumlah pimpinan perangkat daerah.
Kekuatan dalam Keberagaman: Medan sebagai Miniatur Indonesia
Rico Waas menyoroti bahwa keberagaman suku dan agama di Medan adalah kekuatan, bukan perpecahan. Ia menyebut Medan sebagai miniatur Indonesia yang menjadi lambang keindahan dalam perbedaan.
“Dengan perbedaan ini, pantas Kota Medan menjadi miniatur Indonesia dan menjadi lambang keberagaman. Atas dasar itu, mari kita jaga bersama Kota Medan agar tetap aman dan kondusif,” ajaknya.
Ia juga merefleksikan kondisi bangsa belakangan ini, menyerukan para pemimpin untuk lebih terbuka, menyayangi, dan hadir di tengah masyarakat.
Rangkaian Acara: Doa, Ceramah, dan Peduli Sesama
Kegiatan dibuka dengan doa bergiliran yang dipanjatkan oleh perwakilan dari lima agama resmi di Indonesia: Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu, menyimbolkan harmonisasi yang nyata.
Tidak hanya berdoa, acara juga diisi dengan ceramah kebangsaan yang disampaikan oleh Guru Besar UINSU, Prof. Azhar Akmal Tarigan, serta penyerahan bantuan sembako secara simbolis kepada masyarakat sebagai wujud kepedulian sosial.
Rico Waas menutup dengan harapan agar semangat ini terus bergaung. “Kami bermohon kepada pemuka agama tidak hanya berdoa untuk hari ini saja, tetapi juga untuk kedepannya. Semoga Kota Medan dapat sejuk dan tidak terpecah belah,” tuturnya. (Rel)