Datuk Iskandar Muda Soroti Potensi Besar PAD dari Retribusi Sampah, DLH Medan Diminta Lebih Inovatif
MEDAN – Anggota Komisi IV DPRD Medan, Datuk Iskandar Muda, menilai potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi sampah masih sangat besar.
Namun, menurutnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan perlu lebih inovatif dalam menggali sumber pendapatan ini guna meningkatkan kualitas layanan kebersihan.
Pernyataan ini disampaikan Datuk Iskandar Muda, politisi PKS, saat rapat bersama DLH dan perwakilan kecamatan di Kantor DLH Jl. Pinang Baris, Medan.
Ia menekankan bahwa tarif retribusi sampah saat ini terlalu rendah padahal masyarakat sudah membayar antara Rp 20.000–25.000 per bulan, namun kontribusinya ke PAD masih minim.
Potensi PAD Tak Tergarap Optimal
Menurut Datuk Iskandar, beberapa masalah utama yang menghambat optimalisasi PAD dari sektor sampah antara lain:
✔ Banyak warga belum terdaftar sebagai Wajib Retribusi Sampah (WRS), namun tetap membayar.
✔ Biaya pengelolaan sampah tidak sebanding dengan pendapatan retribusi, sehingga Pemko Medan harus mengeluarkan anggaran tambahan.
✔ Pelayanan kebersihan yang belum maksimal menyebabkan banyak warga masih buang sampah sembarangan.
“Jika dikelola secara profesional, sektor sampah bisa jadi sumber PAD yang besar sekaligus memperbaiki kebersihan kota,” tegasnya.
Solusi yang Ditawarkan
– Penertiban WRS agar seluruh masyarakat tercatat dan berkontribusi.
– Penyesuaian tarif retribusi yang lebih realistis.
– Peningkatan sarana dan prasarana kebersihan untuk mengurangi pembuangan sampah liar.
“Dengan pengelolaan yang baik, sampah bisa jadi sumber pendapatan, bukan masalah,” pungkas Datuk Iskandar. (FD)