Warga di Sumut Keluhkan Jalan Rusak Akibat Truk Overtonase, Bobby Nasution: Kita Akan Buat Peta Jalan Produksi
SIMALUNGUN – Puluhan warga Kabupaten Simalungun mencegat kendaraan yang ditumpangi Bobby Nasution melintasi Jalan Besar Bahapal, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Minggu (17/11/2024) siang.
Tujuan mereka untuk menyampaikan langsung kepada Bobby terkait kondisi jalan di daerah mereka yang mengalami rusak parah. Mereka berharap Bobby dapat melakukan perbaikan jalan itu ketika nantinya terpilih sebagai Gubernur Sumut.
“Walaupun ini merupakan jalan (tanggungjawab) kabupaten tetapi kami percaya kepada Pak Bobby bahwasanya Pak Bobby bisa memperbaiki jalan ini,” kata Farhan, salah satu warga yang ikut mencegat kendaraan Bobby Nasution.
Keterangan Farhan, panjang jalan yang mengalami kerusakan tersebut sekitar 14 Km. Apalagi, tutur Farhan, tak jauh dari lokasi tempat dialog dengan Bobby itu terdapat rumah sakit. Akibat jalan rusak itu dikhawatirkan susah menuju rumah sakit.
“Dari masjid yang bapak lewati tadi, sampai Simpang Laras, kurang lebih 14 kilometer, kalau enggak salah. Di situ rumah sakit, seandainya ada orang darurat, kan enngak memungkinkan jalan disini,” tuturnya.
Dia menambahkan, selama ini memang belum pernah terjadi kondisi darurat tersebut. Tetapi, karena kondisi jalan yang rusak parah itu, telah banyak truk-truk dan sepeda motor yang mengalami kecelakaan.
“Memang belum pernah kejadian (orang dalam kondisi darurat) melewati jalan ini, tapi jangan sampailah terjadi. Tapi, truk-truk terguling sudah banyak, Pak. Motor masuk parit juga sudah banyak, Pak,” katanya.
Lebih lanjut, Farhan juga menjelaskan, kerusakan jalan yang terjadi diakibatkan truk-truk yang melintas adalah truk yang overtonase. Disebutkannya juga, masyarakat telah memiliki banyak bukti bahwa truk-truk yang melintas melebihi muatan seharusnya.
“Yang kita pahami penyebab jalan rusak ini adalah truk yang overtonase yang tidak sesuai dengan kapasitas jalannya. Kita juga punya banyak dokumen yang menunjukkan truk ini melebihi tonase. Parahnya lagi, buahnya ini melebihi kapasitas truknya itu. Tidak pakai jaring pula. Ini kan berbahaya Pak,” jelasnya.
Menanggapi aduan itu, Bobby mengatakan, memang jalan yang rentan mengalami kerusakan adalah jalan area perkebunan. Saat ini belum ada jalur atau jalan produksi. Artinya jalan yang dapat dilalui kendaraan bertonase besar untuk mengangkat hasil panen.
“Pasti yang rentan jalannya rusak berkaitan dengan area perkebunan. Tapi, kita belum ada jalur, jalan produksi. Jalan produksi itu jalan yang memang dilewati truk-truk besar, jalan yang dilalui truk-truk. Pasti itu beda, jalan biasa yang dilalui kendaraan pribadi dengan jalan yang dilalui truk besar, itu beda,” terang Bobby.
Oleh karena itu, langkah awal yang akan dilakukan Bobby ketika nantinya terpilih sebagai Gubernur Sumut adalah membuat peta jalan produksi, agar jalur atau jalan yang dilalui truk-truk bertonase besar bisa tertata rapi.
“Makanya nanti kami akan buat pertama peta jalan produksi. Peta jalan poduksi itu untuk agar tau truk-truk itu lewatnya mana saja, lewat jalan kabupaten, kah, lewat jalan provinsi, lewat jalan nasional, atau lewat jalan yang dia (perusahaan) buat sendiri,” bebernya.
“Setelah, itu kalau memang lewat jalan kabupaten, baru nanti kami pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dan perusahaan terkait. Kami lagi kaji, kami lagi hitung dengan tim. Dalam pengkajiannya persentasenya berapa. Misalnya, jalan provinsi 50 atau 40 persen, sisanya kabupaten dengan perusahaan terkait,” tutup Bobby. (RZ)