JAKARTA – Legenda bahwa kucing memiliki sembilan nyawa telah dipercaya secara turun-temurun di berbagai belahan dunia.
Namun, benarkah makhluk menggemaskan ini benar-benar memiliki nyawa lebih dari satu? Ternyata, ilmuwan dan ahli menyangkal mitos ini dan mengungkapkan fakta menakjubkan di baliknya.
Dr. Felicia Kusuma, seorang dokter hewan dan ahli perilaku kucing dari Animal Wellness Center, menjelaskan bahwa mitos ini muncul bukan tanpa alasan.
“Angka sembilan ini adalah metafora untuk menggambarkan ketangguhan dan kemampuan bertahan hidup (survival) kucing yang sangat luar biasa. Secara biologis, tentu saja mereka hanya memiliki satu nyawa, sama seperti kita,” ujarnya kemarin.
Keahlian kucing dalam menyelamatkan diri, menurut Dr. Felicia, berasal dari anatomi tubuh dan instingnya yang tajam.
“Mereka memiliki refleks membalik (righting reflex) yang sangat cepat. Refleks ini memungkinkan mereka untuk memutar tubuhnya di udara dan mendarat dengan keempat kaki saat jatuh, sehingga meminimalisir cedera,” paparnya.
Kemampuan ini didukung oleh tulang selangka yang fleksibel dan struktur tulang belakang yang sangat lentur, membuat mereka seperti akrobat alam.
Ditambah dengan indera yang sangat tajam, kucing sering kali terlihat “selamat” dari situasi berbahaya yang bagi hewan lain mungkin berakibat fatal.
“Jadi, mitos ‘9 nyawa’ ini lebih merupakan bentuk kekaguman manusia pada kelincahan dan daya adaptasi kucing yang mengagumkan. Tentu, ini bukan berarti kita bisa menguji ‘nyawa’ mereka. Sebagai pemilik, kita tetap wajib menjauhkan mereka dari bahaya seperti jendela bertingkat tanpa pengaman,” tutup Dr. Felicia mengingatkan.
Jadi, lain kali Anda melihat kucing selamat dari kejadian berisiko, ingatlah bahwa itu bukanlah sihir, melainkan hasil dari evolusi dan insting hewan yang paling lincah ini. (Red)